Singkat cerita, dalam waktu kurang dari 20 menit e-mail telah dikirimkan. Hmm.. masih ada waktu untuk bisa menyelesaikan urusan ini dengan cepat. Tapiiiii.. oo.. oow.. saya menerima dan memrosesnya (yg mana memrosesnya juga butuh koneksi Internet) lambat oleh karena koneksi Internet yang saya gunakan lambat meski sinyalnya 3G. Ganti ke free wifi yg tersedia di gedung, semoga lebih cepat, tapi.. wah.. malah lebih lambat. Doh..!! (mulai garuk-garuk kepala)
Akhirnya urusan pun selesai setelah tertunda sekitar hampir 1 jam. Tapi dalam waktu sejam itu, antrian semakin banyak pula sehingga giliran saya dilayani kembali tentu mengalami perlambatan lagi. Karena penundaan tersebut maka terpaksa saya pun ketinggalan travel untuk balik Bandung pukul 10.45. Seharusnya urusan bisa selesai lebih awal dan bisa segera balik Bandung dan melanjutkan aktivitas pekerjaan saya. Dari cerita di atas, faktor apa yang menyebabkan saya tidak bisa selesai lebih awal sehingga mensangkilkan waktu? Tentunya kecepatan Internet.
Mungkin terkesan sepele, tapi sesungguhnya banyak sekali kegiatan bisnis/urusan penting yang mengandalkan kehandalan dan kecepatan Internet. Jadi ingat pertanyaan seorang pejabat tinggi di Kementerian Komunikasi dan Informatika yaitu "kalau Internetnya kenceng trus mau ngapain?" *tepok jidat*
No comments:
Post a Comment