Sunday, July 27, 2014

Pallu Kaloa



Hidangan pallu kaloa di salah satu rumah makan di Jalan Tentara Pelajar, Makassar. Biasanya pallu kaloa memakai kepala ikan, tapi karena saya kurang suka kepala ikan (karena dagingnya kurang), maka saya request minta bagian badan/tengah dan kebetulan masih ada :)

Ukuran potongan dagingnya termasuk besar. Bahkan itu hanya seperempat bagian tengahnya ikan cakalang. Berarti ukuran ikannya memang tergolong buesarr :)  Hanya sepotong daging ikan itu yg dimakan bersama nasi dan bisa kenyang (sekali lagi berarti potongan ikan yg saya santap memang besar)

Wednesday, July 23, 2014

Terlambat karena koneksi Internet lambat

Ceritanya saya sedang di Jakarta mengurus aplikasi VISA. Pukul 8.45 saya sdh berurusan dengan petugas di counter. Ternyata ada dokumen yang membutuhkan tanda tangan ayah saya. Tentunya di era teknologi informasi sekarang ini, maka saya langsung menelpon ayah saya dan minta untuk menandatangani dokumen lalu kemudian dipindai (scan) lalu dikirim via e-mail ke saya.

Singkat cerita, dalam waktu kurang dari 20 menit e-mail telah dikirimkan. Hmm.. masih ada waktu untuk bisa menyelesaikan urusan ini dengan cepat. Tapiiiii.. oo.. oow.. saya menerima dan memrosesnya (yg mana memrosesnya juga butuh koneksi Internet) lambat oleh karena koneksi Internet yang saya gunakan lambat meski sinyalnya 3G. Ganti ke free wifi yg tersedia di gedung, semoga lebih cepat, tapi.. wah.. malah lebih lambat. Doh..!!  (mulai garuk-garuk kepala)

Akhirnya urusan pun selesai setelah tertunda sekitar hampir 1 jam. Tapi dalam waktu sejam itu, antrian semakin banyak pula sehingga giliran saya dilayani kembali tentu mengalami perlambatan lagi. Karena penundaan tersebut maka terpaksa saya pun ketinggalan travel untuk balik Bandung pukul 10.45. Seharusnya urusan bisa selesai lebih awal dan bisa segera balik Bandung dan melanjutkan aktivitas pekerjaan saya. Dari cerita di atas, faktor apa yang menyebabkan saya tidak bisa selesai lebih awal sehingga mensangkilkan waktu? Tentunya kecepatan Internet. 

Mungkin terkesan sepele, tapi sesungguhnya banyak sekali kegiatan bisnis/urusan penting yang mengandalkan kehandalan dan kecepatan Internet. Jadi ingat pertanyaan seorang pejabat tinggi di Kementerian Komunikasi dan Informatika yaitu "kalau Internetnya kenceng trus mau ngapain?" *tepok jidat* 

Friday, July 18, 2014

Nikmatnya mengurus segala sesuatu dengan dilandasi kejujuran

Jika tiba masa dimana ada suatu persoalan yang harus diurus/diselesaikan tapi kita tidak percaya diri menampilkan diri kita apa adanya, maka pasti kita menjalankan skenario "berpura-pura".

Contohnya, ada saudara/kerabat yang harus mendapat penanganan di rumah sakit dan biayanya tidak kecil, maka seringkali anggota keluarga atau kerabat yg pembuat keputusan memberikan alasan ke rumah sakit untuk berpikir-pikir dulu, atau beralasan masih menunggu persetujuan dari anggota keluarga lainnya. Masalahnya, alasan diberikan dengan kesan seolah bukan biaya yg menjadi pertimbangan, tapi benar-benar persetujuan soal mau tidaknya, rela tidaknya, mendapat tindakan. Akhirnya penundaan pun terjadi, padahal kondisi pasien bisa jadi bertambah buruk, dan upaya penyelamatan menjadi semakin menipis.

Demikian juga hal ini bisa diterapkan di urusan lain, misalnya urusan pengajuan permohonan ke bank. Biasanya kalau mengajukan permohonan ke bank, kita tidak percaya diri jika nilai tabungan kita tidak besar. Akhirnya ketika diminta pengisian data oleh pihak bank, kita lalu memberikan data ygfiktif. Padahal ada baiknya kita "berkonsultasi" dulu dengan pihak bank (biasanya customer service ataupun bagian khusus yg menangani pengajuan) tentang apa yang kita inginkan, kondisi riil kita saat ini, dan bagaimana keinginan tersebut diupayakan. Seringkali pihak bank malah membantu kita supaya pengisian data bisa "diakali" secara bersama-sama. Terlepas dari masalah kejujuran, seringkali urusan bank itu adalah persoalan berurusan dengan sistem, dan sistem melakukan penilaian berdasarkan input yang diterima. Jadi jika inputnya "diakali" supaya "bagus/baik" maka ada harapan besar outputnya pun sesuai harapan. Tentunya usulan yang saya tuliskan di atas ini, tidak bisa dirampatkan (disama-ratakan) ke semua hal ya, termasuk segala jenis urusan bank, tapi setidaknya bisa dijadikan acuan awal saat berupaya.

Cartoon by Scott Simmerman