- Ketersediaan software sesuai kebutuhan. Jika ternyata komputer tersebut tidak memiliki software yang dibutuhkan, maka tentu harga yang mahal menjadi sia-sia. Kemampuan processing yang diunggulkan di spesifikasi hardware menjadi tidak maksimal penggunaannya bahkan mungkin memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dengan komputer server non-mainframe. Ketersediaan software ini pun harus sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang spesifik dari organisasi/perusahaan, yang mana kebutuhan tersebut dijadikan alasan pengadaan server yang mahal. Dan bukan tidak mungkin jika kebutuhan tersebut tidak bisa dipenuhi oleh software yang telah tersedia di pasaran, sehingga harus dibangun khusus dan direkayasa (engineered) sedemikian rupa agar mendayagunakan sumber daya yang menjadi keunggulan server mahal tersebut.
- Data yang menjadi masukan bagi software. Masih terkait dengan faktor pertama di atas, bagaimana data yang menjadi input diperoleh dan diolah oleh software. Jika data input tidak berkualitas keabsahannya maka keluaran yang diberikan juga tidak bisa dijadikan pegangan bagi pihak yang berkepentingan. Masalah data ini turut dipengaruhi oleh rancangan software dan tentunya kembali ke apa kebutuhan dari sistem yang hendak dibangun.
- Pengoperasian software dan hardware (komputer server). Jika kemampuan pengoperasian baik oleh manusia ataupun secara otomatis oleh mekanisme apapun itu, tidak memadai atau tepat, maka outcome-nya juga tidak maksimal atau bahkan salah. Pengoperasian dalam hal ini juga meliputi bagaimana data disediakan dan diinput (apakah secara manual atau dalam bentuk lain) serta bagaimana hasil output dimanfaatkan.
Jadi apakah sudah tepat merumuskan kebutuhan sehingga memerlukan tenaga komputasi yang disediakan oleh server mahal? Bagaimana kesanggupan untuk pengoperasiannya? Dan bagaimana perawatannya apakah pengadaan ini untuk kebutuhan jangka panjang atau hanya 1-3 tahun saja?