Wednesday, March 25, 2009

Sekilas Earth Hour






Tiga hari lagi, tepatnya tanggal 28 Maret pukul 20:30 - 21.30 waktu lokal adalah Earth Hour. Pertama kali saya mengetahui tentang Earth Hour adalah melalui iklan di Discovery Channel. Berikut adalah kesimpulan tentang Earth Hour yang saya peroleh dari berbagai sumber di Internet, termasuk dari situs resmi Earth Hour di http://www.earthhour.org/





Earth Hour adalah kampanye perubahan iklim global. Individu, pelaku bisnis, pemerintah dari berbagai negara di semua belahan dunia akan mematikan/memadamkan lampu selama satu jam sebagai pernyataan dukungan upaya penanggulangan perubahan iklim.

Earth Hour pertama kali dilakukan di Sidney, Australia, pada tahun 2007 dengan mematikan penggunaan lampu selama satu jam. Sebanyak 2,2 juta orang, rumahan dan kantor mematikan lampu saat itu. Tahun berikutnya, 2008, hal ini menjadi semacam gerakan global dan diikuti sebanyak 50 juta orang. Tahun 2009 ini angka yang ditargetkan lebih tinggi lagi, yaitu 1 miliar orang.

Maksud kampanye ini adalah untuk menunjukkan bahwa aksi individu yang dilakukan secara global dapat mengubah bumi kita lebih baik.

Tahun 2009 ini Indonesia, khususnya Jakarta akan mendukung dan mengikuti gerakan Earth Hour. Mengapa Jakarta? Berdasarkan penuturan seorang rekan di milis GreenLifestyle, karena konsumsi listrik di Indonesia masih terkonsentrasi di Jawa. Pada 2007 mencapai sekitar 77% dari konsumsi nasional, dan sekitar 20% pengguna listrik di Indonesia berada di Jakarta, sedangkan untuk pasokan listrik di daerah lain di Indonesia masih berbagi dalam jumlah yang lebih kecil. Wew besar juga ya 77%, tapi tidak mengherankan tentunya karena di Jakarta lah tumpah ruah semua orang dalam mencari kerja :p.

Earth Hour bukanlah gerakan tanpa kontra. Beberapa pihak ada yang kurang setuju dengan gerakan ini, tapi bukan dalam artian menentang atau mengecam tujuan atau pesan yg ingin disampaikan oleh gerakan Earth Hour. Contohnya, Alain Camus di Facebook menilai bahwa apa yang dilakukan oleh gerakan Earth Hour justru akan menyia-nyiakan pasokan energi listrik yang sudah disiapkan. Hal ini dikarenakan pada saat gerakan Earth Hour dilaksanakan, tidak dibarengi dengan penurunan kapasitas produksi oleh pembangkit-pembangkit listrik. Sehingga sejumlah besar bahan bakar fosil tetap akan terpakai oleh pembangkit-pembangkit listrik tapi kemudian tidak digunakan, alias disia-siakan. Alain mengibaratkan membunuh seekor hewan tapi kemudian tidak mau memakannya. Alain juga mengingatkan bahwa jika kita hanya sekedar mematikan (switch off) perangkat listrik tapi perangkat tersebut masih terhubung ke sumber listrik (seperti tempat colokan listrik di dinding), maka sebenarnya tetap ada konsumsi listrik meski minimal. Jadi baiknya jika ingin benar-benar mematikan perangkat listrik, maka cabut (unplug) juga kabelnya dari sumber listrik.

Well, yang jelas gerakan Earth Hour ingin mengingatkan kepada kita untuk melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan bumi yang kita tinggali. Bagaimana apakah Anda juga akan mematikan semua lampu dan perangkat listrik selama satu jam pada hari Sabtu nanti? Jangan lupa siapkan lilin tentunya :) kecuali memang ingin bergelap gulita.

Di bawah ini adalah alat-alat kampanye Earth Hour yang disiapkan oleh Earth Hour Indonesia (http://www.earthhour.wwf.or.id/):

Individu
10 Hal Yang Bisa Anda Lakukan Ketika Lampu Padam [PDF]
10 Hal Yang Bisa Keluarga Lakukan Ketika Lampu padam [PDF]

Sekolah
10 Hal Yang Bisa Sekolah Anda Lakukan Ketika Lampu Padam [PDF]

Universitas
10 Hal Yang Bisa Anda Lakukan di Kampus Ketika Lampu Padam [PDF]

Korporasi
10 Hal Yang Bisa Dilakukan Perusahaan Dukung Earth Hour [PDF]

Happy Earth Hour...

Cartoon by Scott Simmerman